TRANSISTOR
BERFUNGSI SEBAGAI SAKELAR
Sakelar adalah alat penghubung atau pemutus rangkaian,
dalam elektronika sakelar dapat dilakukan dengan beberapa cara. Seperti dengan
sakelar mekanis, IC ( Integrated Circuit ) dan Transistor.
Salah satu kegunaan transistor adalah berfungsi sebagai
sakelar, yang dalam aplikasinya digunakan untuk mengendalikan komponen lainnya
seperti relai, motor, solenoid, lampu dan lain-lain. Kecepatan sakelar
transistor modern lebih tinggi daripada thyristor akan tetapi karena tingkat
tegangan dan arusnya lebih rendah daripada thyristor, transistor sering
digunakan dalam aplikasi daya rendah-daya menengah.
Dengan memanfaatkan karakteristik transistor emitor
bersama, pada kondisi saturasi (jenuh) dan keadaan cut-off (mati), maka
transistor dapat dijadikan sakelar dengan pemutus dan penyambungnya berupa
tegangan pada basisnya
A.
Titik
Kerja Transistor Sebagai Sakelar.
Transistor
berfungsi sebagai sakelar beroperasi dalam wilayah saturasi menghasilkan drop
tegangan kondisi ON yang rendah. Transistor dalam keadaan jenuh/saturasi dapat
dianalogikan seperti sakelar dalam keadaan terbuka sedangkan dalam keadaan
cut-off seperti sakelar dalam keadaan terbuka. Seperti gambar rangkaian dibawah
ini :
Gambar.
Analogi Transistor Sebagai Sakelar Posisi ON
Gambar.
Analogi Transistor Sebagai Sakelar Posisi OFF
Prinsip
kerja transistor berfungsi sebagai sakelar adalah dengan memanfaatkan kondisi
saat berada pada 2 daerah kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah cut-off (daerah mati). Kedua daerah
kerja transistor bias didapatkan dengan cara mengatur arus yang melewati basis
dari transistor
Daerah
Jenuh Transistor ( Saturasi ).
Daerah
dimana keadaan transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke
emitor, seolah-olah transistor dalam keadaan short pada kolektor-emitor.
Saturasi akan didapat jika basis transistor diberi arus yang cukup besar
sehingga transistor menjadi jenuh dan berfungsi sebagai sakelar yang menutup “
full on ”. Daerah saturasi adalah dimulai dari VCE = 0
Volt sampai kira-kira 0,7 Volt (transistor silicon) atau 0,3 Volt (transistor
germanium) yaitu akibat dari tegangan VCE
belum mencukupi untuk dapat menyebabkan aliran elektron.
Daerah
Mati Transistor (Cut-off).
Daerah
dimana keadaan transistor menyumbat pada kolektor-emitor, daerah cut-off sering
diberi nama daerah mati karena pada daerah ini transistor tidak dapat
mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Keadaan cut-off didapatkan jika arus
basis dilewati arus yang amat kecil bahkan hampir nol sehingga transistor
berfungsi sebagai sakelar yang terbuka “ full off “. Daerah cut off adalah
dimulai dari arus IC mulai konstan akibat dari tegangan Vcc dinaikkan
perlahan-lahan sampai pada tegangan tertentu VCE.
Perhatikan
Gambar Berikut Ini :
Gambar.
Rangkaian Dasar Transistor Emitor Terbumi
Persamaan Transistor :
IC = β
IB……………………..
(1)
Β = Penguatan
transistor (gain)
Dari persamaan (1),
jika IB
= 0 maka IC = 0, artinya transistor tidak
menghantarkan arus IC, dengan kata lain
posisi cut-off atau mati.
Dari rangkaian diatas
diperoleh persamaan sebagai berikut :
Disebut persamaan garis
beban
Sedangkan karakteristik
keluaran transistor dan garis beban
adalah sebagai berikut :
Gambar.
Karakteristik Kurva Transistor.
Dari gambar diatas,
pada saat kondisi saturasi (jenuh) menaikkan IB
tidak lagi dapat menaikkan IC, lihat IB5
dan
IB6
menghasilkan
IC
yang sama dengan IC saturasi.
Artinya arus besar,
tegangan menuju nol {0}.
Dapat dikatakan
hambatan pada CE menuju nol {0} jadi untuk membuat transistor berlaku sebagai
sakelar yang ON, diberikan tegangan VB yang mengakibatkan saturasi.
Sedangkan jika VB
= 0 maka IB = 0 dan IC
= 0, lihat persamaan {1}
Maka pada kondisi ini
transistor pada kondisi tidak menghantarkan arus IC
sama dengan kondisi sakelar terbuka.
B. Kelebihan
dan Kekurangan Transistor Berfungsi Sebagai Sakelar.
- Arus beban yang dapat bertahan jumlahnya kecil, maka beban yang sesuai harus dipilih dengan baik. Jika tidak akan terjadi dispasi daya yang berlebihan sehingga beresiko terjadinya pada transistor.
- Pen-sakelar-an sangat cepat akurat.& tidak adanya “ bouncing “ seperti sakelar mekanik yang memakai relai.
- Supply tegangan yang dibutuhkan kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar