PERBANDINGAN PSU LINIER DENGAN SMPS
PSU
atau power supply adalah suatu rangkaian atau peralatan elektronik yang
menyuplai daya listrik suatu beban dari sumber listrik yang karakteristik
dayanya {arus/tegangan} tidak sesuai dengan beban tersebut.
Menurut metode konversinya, PSU dibedakan menjadi 2 yaitu Power Supply Linier
dan Power Supply Switching. Berikut ini perbandingan PSU Linier dengan SMPS
dilihat dari :
A. EFISIENSI, TEGANGAN DAN ARUS
KELUARAN.
Pada
PSU Linier, tegangan outputnya tergantung pada tap trafo dayanya. Pada tipe tak
ter-regulasi tegangan output bervariasi tergantung pada beban arusnya,
sedangkan pada tipe ter-regulasi prosesnya menyebabkan disipasi daya transistor
{berupa panas} yang menurunkan daya guna. Rugi-rugi inti konduktor dan inti besi
juga sangat besar sehingga menghasilkan efisiensi yang kecil yaitu 30% - 40 %
saja.
Sedangkan
pada SMPS, tegangan dan arus dapat dengan mudah diatur berapapun sesuai dengan
kapasitas yang terpasang, tanpa banyak berpengaruh pada ukuran dan beratnya. Dengan
mengatur lebar pulsa bisa didapat regulasi dank arena transistor bekerja secara mati dan hidup sepenuhnya maka
panas {rugi daya}yang muncul sangat kecil. Kerugian yang muncul oleh kapasitor
tergantung pada ESR {Equivalen Series Resistansi}sehingga nilainya relative kecil.
Rugi dari inti ferrit, inti konduktor dan drop tegangan dioda perata merupakan kerugian
utama yang menghasilkan efisiensi 60% - 80%. Kerugian masih bisa diminimalkan
dengan cara memperbaiki desain rangkaian sehingg efisiensi bisa mencapai 95%.
B. UKURAN DAN BERAT.
Pada
PSU Linier, terutama yang berdaya {Watt} besar pasti mempunyai ukuran yang
besar dan berat, frekuensi kerjanya sama
dengan jala-jala jaringan listrik yaitu 50 Hz – 60 Hz.
Sedangkan
pada SMPS, menggunakan frekuensi kerja jauh lebih tinggi sekitar 50 KHz – 500 KHz.
Semakin tinggi frekuensinya maka ukuran trafo dan kapasitor filter semakin
kecil dan beratnya ringan.
C. INTERFERENSI RADIO.
Pada
PSU Linier, frekuensi radio liar bisa muncul karena penyearahan diode pada
beban berat. Harmoniknya dan rentang
frekuensi 50Hz – 60Hz bisa mencapai kanal tengah frekuensi radio, tapi dapat
dihilangkan dengan filter LC/RC sederhana pada jalur output.
Sedangkan
pada SMPS, menimbulkan frekuensi radio diatas bentang pendengaran, tapi masih
dapat dikurangi jika tata letak komponen tersusun baik dan diatasi dengan
filter radio pada jalur input.
D. KOMPLEKSITAS.
Pada
PSU Linier, dengan rangkaian elektronika sederhana seperti trafo, diode penyearah
dan kapasitor perata sudah dapat membangun PSU DC tak-teregulasi. Dengan memberi
tambahan IC, transistor dan kapasitor filter sudah dapat menjadi PSU DC
teregulasi. Akan tetapi kesederhanaannya juga sebanding dengan performanya.
Sedangkan
pada SMPS, diperlukan banyak komponen dan bertipe khusus seperti induktor
filter, NTC dan lain-lain sehingga rangkaian menjadi lebih kompleks. Akan
tetapi komplesitasnya sebanding dengan performanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar