Minggu, 29 Juli 2018

Jenis - Jenis Relai

JENIS-JENIS RELAI



Relai adalah sakelar elektronik, dengan relai memungkinkan penggunaan arus kecil untuk mengontrol arus yang lebih besar tanpa terhubung secara langsung.. Relai ada 2 jenis yaitu Solid State Relai biasa disebut SSR dan Elektromekanik Relay { Relai Elektromekanik} atau EMR biasa disebut Relai saja.
Relai adalah sakelar elektronik yang menggunakan gaya elektromagnetik atau induksi untuk menutup atau membuka kontak sakelar.

B.    JENIS RELAI.

1.      Berdasarkan Sumber Energi. 
  • Relai AC, Relai yang sumber tegangannya AC yang digunakan pada kontrol kelistrikan AC, mempunyai tegangan kerja menyesuaikan tegangan di Indonesia yaitu 220 Volt.
  • Relai DC, Relai yang sumber tegangannya DC yang digunakan pada kontrol kelistrikan DC, biamempunyai tegangan 6, 12, 24 Volt.
2.      Berdasarkan Jumlah Pole dan Throw
Pole dan Throw adalah isitilah sakelar, karena relai merupakan salah satu jenis sakelar istilah tersebut digunakan :
  • Pole          : banyaknya kontak yang dimiliki sebuah relai.
  • Throw      : banyaknya
Berdasarkan jumlah Pole dan Throw, relai digolongkan sebagai berikut :
  • SPST { Single Pole Single Throw }. Relai jenis ini memiliki 4 terminal, 2 terminal {A & B} sakelar yang dapat terhubung maupun terputus dan 2 terminal kumparan {K1 & K2}.
  • DPST { Single Pole Single Throw }. Relai jenis ini memiliki 6 terminal, 4 terminal sakelar  merupakan 2 pasang sakelar yang dapat terhubung maupun terputus {A1&B1 – A2&B2} dan 2 terminal kumparan.
  • TPDT { Three Pole Single Throw }. Relai jenis ini memiliki 8 terminal, 6 terminal sakelar dapat terhubung maupun terputus {A1&B1 – A2&B2 – A3&B3 } dan 2 terminal kumparan.
  • SPDT { Single Pole Double Throw }. Relai jenis ini memiliki 5 terminal, 3 terminal {A, B, C} sakelar yang dapat terhubung maupun terputus dengan satu terminal pusat, jika terminal A terputus dengan terminal pusat C maka terminal lain terhubung dengan terminal Cdemikian juga sebaliknya. Dan 2 terminal kumparan {K1 & K2}.
  • DPDT { Double Pole Double Throw }. Relai jenis ini memiliki 8 terminal, 6 terminal sakelar yang merupakan 2 set sakelar yang dapat terhubung maupaun terputus seperti SPDT dan 2 terminal kumparan.
  • FPDT { Four Pole Double Throw }. Relai jenis ini memiliki 11 terminal, 9 terminal sakelar yang merupakan 3 set sakelar yang dapat terhubung maupaun terputus seperti SPDT dan 2 terminal kumparan.

Gambar. Simbol Relai. 

3.      Berdasarkan Cara Kerjanya.
  • Timing relay, adalah jenis relay yang khusus. Cara kerjanya ialah sebagai berikut : jika coil dari timing relay ON, maka beberapa detik kemudian, baru contact relay akan ON atau OFF (sesuai jenis NO/NC  contact). 
  •  Latching relay, adalah jenis relay digunakan untuk latching atau mempertahankan kondisi aktif input   sekalipun input sebenarnya sudah mati. Cara kerjanya ialah sebagai berikut : jika latch coil diaktifkan, ia tidak akan bisa dimatikan kecuali unlatch coil diaktifkan.
JENIS RELAI
Relai ada 4 jenis yaitu 

1. Elektromekanik Relay { Relai Elektromekanik} EMR biasa disebut Relai saja
Relai elektromekanis adalah sakelar elektronik yang menggunakan gaya elektromagnetik atau induksi untuk menutup atau membuka kontak sakelar. Relai Elektromekanik ada 2 yaitu

a. Subminiature Relay.
Adalah jenis relai yang dirancang untuk sakelar pada rangkaian elektronika yang mempunyai arus besar. Relai ini terdiri dari kumparan untuk AC atau DC, relai DC biasanya digerakan dengan tegangan yang sudah ditetapkan seperti 6, 12 atau 24 DC dengan hambatan kumparan masing-masing sekitar 40, 160 dan 650 Ohm. Sedanglan untuk relai AC dengan hambatan kumparan masing-masing 3400 dan 13600 Ohm, kecepatan switching-nya 10 ms – 100 ms dengan rating arus kira-kira 2 A - 15 A.
b. Miniature Relay.
Adalah relai yang dirancang untuk arus lebih kecil dari subminiature relay. Relai yang mirip dengan subminiature relay tetapi mempunyai sensivitas lebih besar dari subminiature relay. Relai ini khusus dirancang untuk tegangan direct current {DC} serta digerakan oleh tegangan DC tetapi bisa juga didesain untuk sakelar pada arus AC. Relai ini bias bekerja pada tegangan 5, 6, 12, dan 25 Volt dengan hambatan kumparan 50 – 3000 Ohm.

2. Solid State Relai biasa disebut SSR.
SSR adalah sakelar elektronik yang tidak memiliki kumparan, kontak yang sesungguhnya dan bagian yang bergerak.
Untuk penjelasan lebih lanjut klik --  SSR --
 
3. Microprocessor Based Relay { Relay Berbasis Mirkoprosesor }.
Menggunakan mirkoprosesor untuk mekanisme switching, umumnya digunakan dalam pemantauan proteksi power atau daya.

4. Relay Reed.
Relay Reed adalah relai yang terdiri dari 2 strip logam tipis dimana berfungsi sebagai kontak yang bergerak, relai ini biasanyan ditempatkan pada wadah kaca atau transparan dan dikelilingi oleh kumparan magnet.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar