Minggu, 29 Juli 2018

Pengertian Faktor Daya

PENGERTIAN FAKTOR DAYA

Faktor daya atau PF {power factor} atau cos phi {Cos Ø} merupakan istilah penting bagi penyedia layanan listrik {PLN} dan konsumen listrik terutama konsumen level industri. PLN kepada konsumen industri menekankan untuk turut serta memperbaiki faktor daya, sedangkan konsumen industri berusaha mendapatkan faktor daya yang baik supaya tidak sia-sia membayar mahal pada PLN.
Faktor daya atau dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya reaktif {Watt} dan daya nyata {VA} yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam Cos Ø.

Keterangan :
P = Daya Aktif {Watt}.
S = Daya Nyata {VA}

Daya reaktif ini merupakan daya tidak berguna sehingga tidak dapat dirubah menjadi tenaga akan tetapi diperlukan untuk proses transmisi energi listrik pada beban. Jadi yang menyebabkan pemborosan energi listrik adalah banyaknya peralatan yang bersifat induktif. Berarti dalam penggunaan energi listrik pelanggan tidak hanya dibebani oleh daya aktif (kW) saja tetapi juga daya reaktif (kVAR).
Penjumlahan kedua daya itu akan menghasilkan daya nyata yang merupakan daya yang disuplay oleh PLN. Jika nilai daya ini diperbesar yang biasanya dilakukan oleh pelanggan industri maka rugi-rugi daya menjadi besar sedangkan daya aktif (kW) dan tegangan yang sampai ke konsumen berkurang. Dengan demikian produksi pada industri itu akan menurun hal ini tentunya tidak boleh terjadi untuk itu suplay daya dari PLN harus ditambah berarti penambahan biaya. Karena daya itu P = V.I, maka dengan bertambah besarnya daya berarti terjadi penurunan harga V naiknya harga I.
Faktor daya mempunyai nilai antara 0 – 1 dan dapat juga dinyatakan dalam persen {%}. Faktor daya yang sangat ideal jika nilainya mendekati 1. Faktor daya yang rendah merugikan dan  mengakibatkan arus tinggi sehingga tagihan listrik membengkak.
Dalam kelistrikan dikenal 3 jenis faktor daya yaitu :
  • Faktor Daya Sefasa {Unity}.
  • Faktor Daya Terbelakang  Lagging}. 
  •   Faktor Daya Mendahului {Leading}.
A.    Faktor Daya Sefasa { Unity }.

Faktor Daya Unity adalah keadaan saat nilai Cos Ø = 1 dan tegangan se fasa dengan arus. Faktor Daya Unity akan terjadi jika jenis beban adalah resistif murni.

Gambar. Arus Sefasa Dengan Tegangan.

Pada gambar diatas terlihat nilai Cos Ø = 1, yang menyebabkan jumlah daya nyata yang dikonsumsi beban sama dengan daya semu.

Gambar. Gelombang Faktor Daya Sefasa.


B.     Faktor Daya Terbelakang { Lagging }.

Faktor daya terbelakang { lagging } adalah keadaan factor daya saat memiliki kondisi-kondisi seperti berikut :

  1. Beban atau peralatan memerlukan daya reaktif dari system atau beban bersifat induktif. 
  2. Arus { 1 } terbelakang dari tegangan { V }, V mendahului I dengan sudut  Ø. 

Gambar. Arus Tertinggal Tegangan Sebesar Sudut Ø.

Dari gambar diatas terlihat arus tertinggal dari tegangan maka daya reaktif mendahului daya nyata, artinya beban membutuhkan atau menerima daya reaktif dari sistem.


Gambar. Gelombang Faktor Daya Terbelakang

C.    Faktor Daya Mendahului { Leading }.

             Faktor daya mendahului { leading } adalah keadaan factor daya saat memiliki kondisi-kondisi seperti berikut :
  1. Beban atau peralatan memerlukan daya reaktif dari system atau beban bersifat kapasitif.
  2. Arus {I} mendahului tegangan {V}, V terbelakang dari I dengan sudut Ø.
Gambar. Arus Mendahului Tegangan Sebesar Sudut  Ø.

Dari gambar terlihat bahwa arus mendahului tegangan maka daya reaktif tertinggal dari daya nyata, artinya sistem menerima daya reaktif dari beban.

Gambar. Gelombang Faktor Daya Mendahului.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar