UPS BERDASARKAN TINGKAT LEVELNYA
Tidak
disadari akibat dari gangguan listrik mengakibatkan kerusakan komputer seperti
hang, kehilangan data atau kerusakan pada software dan hardware. Sedangkan pada
peralatan elektronika ataupun kelistrikan menyebabkan keausan dan kerusakan.
Maka
dipergunakan UPS, selain memberikan cadangan listrik jika sumber energi listrik
utama mati, UPS juga berfungsi untuk memperbaiki dan meminimalisir gangguan
listrik, sehingga energi listrik ke beban kualitasnya lebih bagus, stabil dan
handal
Berdasarkan
tingkatan levelnya untuk mengatasi 9 gangguan listrik, UPS dibedakan menjadi 3
yaitu
- UPS Level 3, adalah jenis UPS yang dapat mengatasi gangguan tenaga listrik dari no 1 – 3 {Power Failure, Power SAG dan Power Surge} dari 9 macam gangguan listrik.
- UPS Level 5, adalah jenis UPS yang dapat mengatasi gangguan tenaga listrik dari no 1 – 5 {Power Failure, Power SAG,Power Surge, Undervoltage dan Overvoltage}dari 9 macam gangguan listrik..
- UPS Level 9, adalah jenis UPS yang dapat mengatasi gangguan tenaga listrik dari no 1 – 9 {Power Failure, Power SAG,Power Surge, Undervoltage, Overvoltage, Electrical Line Noise, Frequency Variation, Switching Transient dan Harmonic Distorsion}dari 9 macam gangguan listrik.
Adapun
jenis gangguan listrik yang menjadi acuan untuk menentukan level UPS ada 9
yaitu sebagai berikut :
1. Power Failure.
Adalah
kejadian dimana pasokan tegangan listrik benar-benar hilang atau terputus. Kejadian
ini bisa mengakibatkan peralatan elektonika atau computer berhenti bekerja,
kerusakan, kehilangan data dan sistem crash secara total. Kejadian ini
disebabkan karena adanya bencana, power down, kelebihan beban dan lain-lain.
2. Power SAG.
Adalah
kejadian saat tegangan listrik turun {80% - 85%}dalam waktu sekejap {1
siklus/20 ms atau lebih}. Kejadian ini bisa mengakibatkan hilangnya data, data
errors, kerusakan pada hardware dan padamnya peralatan elektronika. Kejadian
ini disebabkan adanya starup atau penyalaan peralatan elektronika/listrik yang
membutuhkan daya besar {AC, pompa air}, pergantian sumber energi listrik utama {PLN} ke sumber energi cadangan
secara otomatis.
3. Power Surge {High Voltage Spike/Peak}.
Adalah kejadian saat
tegangan listrik over-voltage {naik > 110 %} secara tiba-tiba dalam waktu
singkat atau sekeja. Kejadian ini bisa mengakibatkan kehilangan data, kerusakan
pada hardware. Kejadian ini disebabkan adanya peralatan berdaya besar yang
dimatikan atau sambaran petir yang dekat dari lokasi.
4. Undervoltage {Brownout}.
Adalah
kejadian saat tegangan listrik turun atau berkurang dalam waktu relative lama. Kejadian
ini bisa mengakibatkan kehilangan data dan korupsi data pada computer,
overheating pada motor listrik, komponen tidak berfungsi dan perilaku tak
menentu pada peralatan listrik. Kejadian ini disebabkan oleh adanya beban pada
saat peak atau penggunaan listrik mendekati maksimal contohnya pada malam hari saat pemakaian listrik
perumahan relatif tinggi atau pada jam kerja mesin pabrik.
5. Overvoltage.
Adalah kejadian saat tegangan listrik
naik diatas 110 % dalam waktu relatif lama {bisa beberapa menit atau bahkan
bisa berhari-hari. Kejadian ini bisa mengakibatkan data hilang dan kerusakan
hardware. Kejadian ini disebabkan bencana alam dan naiknya kiriman listrik pada
jaringan.
6. Electrical Line Noise.
Adalah
kejadian adanya gelombang frekuensi tinggi karena gangguan gelombang radio/RFI
{Radio Frequency Interference} atau gangguan medan magnet listrik/EMI {Electro
Magnetic Interference}. Kejadian ini bisa mengakibatkan kehilangan data, erros
pada program/file, kerusakan hardware, berkurangnya usia/tidak awet komponen
elektronika. Kejadian ini disebabkan oleh motor listrik, pemancar, relai,
radiasi microwave, peralatan las, printer berkendali SCR, kilat dan badai
listrik dikejauhan.
7. Frequency Variation.
Adalah kejadian dimana frekuensi tidak stabil atau
berubah-ubah yang signifikan {>5%}dari frekuensi normal {50Hz/60Hz} yang. Kejadian
ini bisa mengakibatkan proses kerja operasi dari peralatan elektronika yang
aneh/tak teratur/tak menentu, kehilangan data, kecepatan motor yang
bertambah/berkurang dan kerusakan hardware. Kejadian ini disebabkan generator
utama atau beberapa generator kecil tambahan yang loaded {saat diaktifkan} maupun
unloaded {saat dimatikan}.
8. Switching Transient.
Adalah
kejadian saat tegangan listrik turun secara tiba-tiba/seketika/instantaneous undervoltage
{Notch} dalam waktu kisaran nano detik dan lebih pendek dari Power Surge {gangguan
no 3} dan hanya terjadi beberapa nano second yang. Kejadian ini bisa
mengakibatkan kehilangan data , data error, memory loss, stress pada komponen, erratic
operation pada sebagian peralatan dan kerusakan terlalu cepat/premature
failure. Kejadian ini disebabkan kesalahan/kelainan akibat pengalihan
{switching} pada sumber tenaga listrik yang berakibat timbulnya percikan bunga
api dan juga terjadinya pelepasan muatan listrik statis {static discharge}.
9. Harmonic Distorsion.
Adalah
kejadian saat terjadi distorsi terhadap gelombang normal {Normal Waveform} yang
mengubah gelombang listrik AC dari simple sinusoida menjadi complex waveform.
Kejadian ini bisa mengakibatkan overheating/panas lebih, kerusakan hardware dan
eror pada komunikasi. Kejadian ini disebabkan muatan yang diumpan balikkan ke
sumber listrik AC umumnya dari muatan non-linear seperti motor dengan kecepatan
bervariasi, switch mode power supplies, mesin fotokopi dan faksimili.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar