Senin, 18 April 2016

Cara Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor


CARA MEMBACA DAN MENGHITUNG NILAI HAMBATAN RESISTOR

          Membaca & menghitung nilai hambatan pada resistor adalah hal yang wajib dimiliki dan dikuasai, bukan sekedar membaca yang benar tapi kecepatan membaca juga harus dikuasai.   

1. SISTEM PENULISAN NILAI HAMBATAN RESISTOR
        Sebelum membaca dan menghitung nilai resistor harus mengetahui sistem penulisannya, secara penulisan ada 2 untuk sistem penulisan nilai hambatan pada badan resistor yaitu 
  • Sistem Penulisan Kode Warna.
  • Sistem penulisan Kode Alphanumeric ( Angka & Huruf ).
1.1. Sistem Penulisan Kode Warna. 
        Pada sistem ini nilai hambatan resistor akan dikodekan dalam bentuk gelang warna-warni yang mengelilingi badan resistor. Sistem pengkodean ini pertama kali dikembangkan dikembangkan oleh perkumpulan pabrik-pabrik radio Eropa dan Amerika RMA (Radio Manufacture Association) yang berdiri pada awal 1920-an. Tahun 1957 RMA berganti menjadi Electronic Industries Alliance (EIA) serta mengeluarkan kode tersebut sebagai standar EIA-RS-279. Bentuk fisik dari resistor dengan sistem kode warna dapat dilihat di bentuk fisik resistor dengan kode warna.

1.2. Sistem Kode Alphanumeric.
        Kode alphanumeric berasal dari singkatan alphabeth/abjad dan numeric/angka. Yakni istilah yang merujuk kombinasi huruf dan nomor, seperti 8953abchrt. Pada sistem ini nilai hambatan resistor akan dikodekan dalam bentuk kode angka atau gabungan dari kode angka dan huruf langsung sehingga mudah dibaca atau disebut Body Kode Resistor (Kode Tubuh Resistor). Jenis resistor yang menggunakan kode angka adalah jenis resistor kawat (> 5watt), semen dan SMD. Bentuk fisik resistor dengan sistem kode Alphanumeric  dapat dilihat di link ini Jenis-jenis Resistor


2. CARA MEMBACA & MENGHITUNG NILAI HAMBATAN RESISTOR.
           Untuk mengetahui nilai hambatan resistor ada beberapa cara yaitu :
  1. Dengan membaca & menghitung kode warna gelang.
  2. Dengan membaca & menghitung kode alphanumeric
  3. Dengan menggunakan Alat Ukur. 
  4. Dengan menggunakan program (software) khusus.
2.1. Membaca Kode Gelang Warna.
         Ada 3 syarat untuk bisa membaca & menghitung nilai hambatan resistor bersistim kode warna dengan cepat & benar, yaitu :
  • Menghafal urutan warna pada Tabel Sistem Kode Warna Resistor.
  • Mengetahui dan mengenal ciri khas kodea warna resistor yang mempunyai nilai hambatan : satuan, puluhan, ribuan dan seterusnya.
  • Memahami Standar nilai hambatan resistor yang dikeluarkan oleh EIA.Menentukan gelang warna yang paling dekat dengan ujung resistor yang tidak diawali warna emas atau perak.
  • Menentukan gelang terakhir, gelang terakhir merupakan gelang yang memiliki jarak yang lebih lebar dari gelang-gelang lainnya.
  • Membaca warna gelang secara teliti dan sesuai ketentuan pada Tabel Sistem Kode Warna Resistor (lihat gambar tabel dibawah ini).
 Berikut ini tabel warna untuk menghitung nilai hambatan resistor dengan sistem pengkodean :
           Gambar. Tabel Sistem Kode Warna Resistor.


          Menurut standar EIA-RS-279 kode warna pad resistor dibagi menjadi 3 jenis yaitu resistor dengan kode 4 warna, 5 warna dan jenis tertentu ada 6 warna. Dipasaran Indonesia biasanya resistor dengan jenis carbon film 4 warna toleransi 10%, sedangkan untuk resistor jenis metal film memiliki 5 warna toleransi 1%-5%.


2.1.1. Cara Membaca Resistor 4 Warna. 
              Cara pembacaan nilai hambatan resistor dengan gelang 4 warna sangat mudah, gelang ke 1 dan 2 menunjukan nilai hambatan resitor tersebut, pada gelang ke 3 menunjukan faktor pengali atau jumlah angka 0 yang digabungkan dengan gelang ke 1 dan 2, sedangkan gelang ke 4 menunjukan nilai toleransi resistor tersebut.  Pembacaan kode gelang warna perhatikan gambar tabel gelang warna diatas.

Gambar. Resistor dengan gelang 4 Warna.

Sebagai contoh sebuah resistor seperti gambar resistor diatas urutan warna gelangnya Cokelat, Hitam, Merah dan Emas. 

Berapa nilai hambatannya tersebut ?
Gelang ke 1 : Cokelat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Merah =3 atau 100
Gelang ke 4 : Emas =  Toleransi 5%
Jadi nilai hambatannya adalah 10*100= 1000= 1KOhm dengan toleransi 5%

2.1.2. Cara Membaca Resistor 5 Warna. 
           Cara pembacaan nilai hambatan resistor dengan gelang 5 warna, hampir sama dengan resistor 4 gelang warna. Resistor dengan gelang 5 warna biasanya memiliki nilai hambatan yang spesifik serta memiliki nilai toleransi yang lebih kecil, contohnya seperti resistor jenis metal film biasanya menggunakan gelang 5 warna. Untuk gelang ke 1, 2 dan 3 menunjukan nilai hambatan resitor tersebut, pada gelang ke 4 menunjukan faktor pengali atau jumlah angka 0 yang digabungkan dengan gelang ke 1, 2 dan 3, sedangkan gelang ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor tersebut.  Pembacaan kode gelang warna perhatikan gambar tabel gelang warna diatas.

 Gambar. Resistor dengan gelang 5 Warna.

Sebagai contoh sebuah resistor seperti gambar diatas urutan warna gelangnya Oranya, Oranye, Putih, Hitam dan Cokelat. 

Berapa nilai hambatannya tersebut ?
Gelang ke 1 : Oranye = 3
Gelang ke 2 : Oranye = 3
Gelang ke 3 : Putih = 9
Gelang ke 4 : Hitam = 1 atau 1
Gelang ke 5 : Cokelat =  Toleransi 1%
Jadi nilai hambatannya adalah 339*1= 339= 339 Ohm dengan toleransi 1%

2.1.3. Cara Membaca Resistor 6 Warna.
             Cara pembacaan nilai hambatan resistor dengan gelang 6 warna, hampir sama dengan resistor 5 gelang warna, tapi ada penambahan gelang warna lagi yaitu gelang ke 6 yang menunjukan koefisien suhu dari resistor tersebut. Pembacaan kode gelang warna perhatikan gambar tabel gelang warna diatas.

Gambar. Resistor dengan gelang 6 Warna.

Sebagai contoh sebuah resistor seperti gambar diatas urutan warna gelangnya Kuning, Cokelat, Merah, Oranye dan Ungu. 

Berapa nilai hambatannya tersebut ?
Gelang ke 1 : Kuning = 4
Gelang ke 2 : Cokelat = 1
Gelang ke 3 : Merah = 2
Gelang ke 4 : Oranye = 3 atau 1000
Gelang ke 5 : Cokelat =  Toleransi 1%
Gelang ke 6 : Ungu = Koefisien Suhu 5 ppm/derajat Celcius
Jadi nilai hambatannya adalah 412*1000= 412000 Ohm atau 412 KOhm dengan toleransi 1% dan Koefisien suhu 5 ppm/derajat Celcius

2.2. Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor Kode Alphanumeric.
         Jenis resistor yang menggunakan kode Alphanumeric selain menunjukkan nilai hambatan juga menunjukkan nilai kemampuan daya dan toleransi. Kemampuan daya dalam satuan Watt (W), nilai hambatan dengan kode huruf yang menunjukkan faktor pengali dan toleransi dengan kode huruf dengan nilai  ± adalah  (....%).
  • Resistor SMD.
  • Resistor Kawat.
  • Resistor Semen.
  •  
2.2.1. Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor SMD.
         Resistor SMD ada 2 bentuk Silinder & Kotak, untuk silinder cara bacanya sama dengan resistor carbon, carbon film & metal film. Resistor SMD dengan tanda 0, 00, 000, atau  0000 adalah resistor SMD dengan nilai O Ohm yang dipergunakan sebagai jumper pada rangkaian elektronika. Ada beberapa teknik dan cara untuk membaca dan menghitung nilai hambatan resistor SMD bentuk kotak, yaitu :
  • Membaca dan menghitung nilai resistor SMD 4 digit angka dengan toleransi 1%.
  • Membaca dan menghitung nilai resistor SMD 3 digit angka dengan toleransi 5%.
  • Membaca dan menghitung nilai resistor SMD 2 digit angka atau 1 digit huruf (kombinasi) dengan toleransi 1%. 
  • Membaca dan menghitung kemampuan daya (Watt) resistor SMD.
       Selain itu ada juga jenis resistor SMD yang nilai hambatannya langsung tertulis tanpa diperlukan pengartian kode, seperti gambar dibawah ini.

 Gambar. Resistor SMD Nilai Hambatan Tertulis Langsung.
 2.2.1.1. Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor SMD 4 digit.
            Cara membacanya, dimana digit 1, 2 & 3 merupakan nilai hambatan sedangkan dikit ke 4 atau terakhir merupakan nilai pangkat 10.
Contoh:
  • 2734 = 273 Ω x 10000  adalah 2.730.000 Ω /2730 KΩ /2.73 MΩ dengan toleransi 1%.
  • 1533 = 153 Ω x 1000  adalah 153.000 Ω /153 KΩ /0.153 MΩ dengan toleransi 1%.
  • 8202 = 820 Ω x 100  adalah 82.000 Ω /82 KΩ /0.082 MΩ dengan toleransi 1%.
  • R156 = 0.156 Ω /0.000156 KΩ /0.000000156 dengan toleransi 1%.

2.2.1.2. Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor SMD 3 digit.
            Cara membacanya, dimana digit 1 & 2 merupakan nilai hambatan sedangkan dikit ke 3 atau terakhir merupakan nilai pangkat 10.
Contoh:
  • 104 = 10 Ω x 10000  adalah 100.000 Ω /100 KΩ /0.1 MΩ - toleransi 5%.
  • 143 = 143 Ω x 1000  adalah 143.000 Ω /143 KΩ /0.143 MΩ - toleransi 5%.
  • 501 = 50 Ω x 10 adalah 500 Ω /0.5 KΩ /0.0005 MΩ - toleransi 5%.
  • 150 = 15 Ω x 1 adalah 15 /0.015 KΩ /0.000015 - toleransi 5%.
 
 2.2.1.3. Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor SMD 2 Digit Angka & 1 Digit Huruf (Sistem Seri E96).
           Cara membacanya, dimana digit 1 & 2 merupakan nilai hambatan sedangkan digit ke 3 atau terakhir merupakan faktor pengali, yang ditunjukan pada tabel-tabel dibawah ini.
Contoh :

  • 05A = 110 Ω, toleransi ± 1%.
  • 59C = 402 Ω x 100 = 40200 Ω = 40.2 KΩ, toleransi ± 1%.
  • 92D = 887 Ω x 1000 = 887000 Ω = 887 KΩ = 0.887 MΩ, toleransi ± 1%.
Gambar. Tabel Kode Resistor SMD 2 Digit Angka toleransi 1%.

Gambar. Tabel Kode Faktor Pengali Resistor SMD.


 2.2.1.4. Membaca & Menghitung Kemampuan Daya (Watt) Resistor SMD. 
           Untuk mengetahui kemampuan atau rating daya (Watt) resistor SMD, ada caranya & tergantung dari jenis resistor SMD itu sendiri. Resistor SMD Kotak atau Resistor SMD Silinder.

a. Resistor SMD Kotak.
       Cara mengukur ukuran panjang & lebar resistor tersebut, seperti gambar dibawah ini.

 Gambar. Cara Mengukur Kemampuan Daya Resistor SMD.


Kemudian dicocokkan dengan tabel dibawah berikut ini :

 Gambar. Tabel Kode Rating Daya Resistor SMD.

b. Resistor SMD Silinder atau MELF (Metal Electrode Leadless Face).
      Caranya dengan menggunakan standar MELF itu sendiri, yang juga dipakai sebagai standar penentuan kemampuan daya dioda SMD, yaitu :
  • MicroMelf (MMU) Ukuran 0102: mempunyai panjang: 2.2 mm, diameter: 1.1 mm= 0.2 - 0.3 Watt. 
  • MiniMelf (MMA) Ukuran 0204: mempunyai panjang: 3.6 mm, diameter: 1.4 mm= 0.25 - 0.4 Watt. 
  • Melf (MMB) Jenis Ukuran 0207 : mempunyai panjang : 5.8 mm, diameter: 2.2 mm= 0.4 - 1 Watt.

2.2.2. Membaca & Menghitung Nilai Hambatan Resistor Kawat, Keramik/Porselin & Semen.
        Resistor kawat, keramik atau porselin dan semen pada umumnya nilai hambatannya dapat dibaca dengan mudah, karena ditulis secara langsung. Biasanya resistor tertulis dengan huruf, memiliki urutan penulisan : kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi. Seperti gambar dibawah ini.



Kode Huruf Untuk Nilai Daya :
  • W = Watt.
Kode Huruf Untuk Nilai Hambatan :
  • R = x1 (Ohm).
  • K = x1000 (KOhm).
  • M = x1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
  •   = 1% Toleransi.
  • = 2% Toleransi.
  • J   = 5% Toleransi.
  • K  = 10% Toleransi.
  • M = 20% Toleransi
Contoh :
1. Berapa nilai hambatan resistor dengan kode  5W 47R K ?
  • 5W  = 5 Watt.
  • 47R = 47 Ohm. 
  • F     = ± 5%.
    * Jadi nilainya= Kemampuan daya 5 Watt, hambatannya 47 Ohm dan toleransi ± 10%.
2. Berapa nilai hambatan resistor dengan kode  10W 1R5 J ?
  • 5W  = 10 Watt.
  • 22R = 1.5 Ohm. 
  • F     = ± 10%.
    * Jadi nilainya= Kemampuan daya 10 Watt, hambatannya 1.5 Ohm dan toleransi ± 5%.

3. Berapa nilai hambatan resistor dengan kode  2W R5 F ?
  • 5W  = 2 Watt.
  • 22R = 0.5 Ohm. 
  • F     = ± 1%.
    * Jadi nilainya= Kemampuan daya 2 Watt, hambatannya 0.5 Ohm dan toleransi ± 1%.
c. Dengan Alat Ukur.
d. Dengan Program

Senin, 11 April 2016

Pengertian Resistor

RESISTOR

          Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi atau mengatur arus yang mengalir pada sebuah rangkaian, dengan resistor arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Resistor biasanya sering disebut werstan, tahanan atau penghambat dan disingkat dengan huruf " R " (huruf R besar ). Satuan resistansi atau hambatan dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Berikut ini Tangga Konversi Nilai Hambatan :

Ohm = Ω
Kilo Ohm =
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 Kilo Ohm ( 1KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm ( 1MΩ )
1.000 Kilo Ohm = 1 Mega Ohm ( 1MV )

           Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan satu Ohm apabila resistor jika tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 Ampere atau sama dengan sebanyak 6.241506 x 10pangkat 18 elektron per detik mengalir menghadap arah yang berlawanan dari arus. Dalam hukum Ohm yang berbunyi " Besarnya arus pada sebuah Penghantar berbanding lurus dengan Tegangan dan berbanding terbalik dengan Hambatannya " dapat disimpulkan hubungan antara Hambatan, Tegangan dan Arus melalui rumus berikut ini

Gambar. Tabel Rumus Hukum Ohm.
                                                                          
Dimana V adalah tegangan ( Volt ).
            I  adalah Arus ( Ampere ).
            R adalah Hambatan ( Ohm ).
            P adalah Daya ( Watt ).

MACAM-MACAM RESISTOR.

1. Resistor Tetap (Fixed Resistor).
           Resistor Tetap adalah resistor yang nilainya hambatannya tidak dapat diubah-ubah nilanya jadi selalu tetap (konstan). Resistor tetap memiliki kemampuan daya (Watt), besar kecil kemampuan daya resistor untuk dilewati arus tergantung dari bahan pembuatan resistor. Di pasaran ada beberapa jenis resistor tetap antara lain :

a. Resistor Kawat (Wirewound Resistor).
             Resistor Kawat adalah resistor bahan utamannya kawat nikelin yang digulungkan pada batang keramik isolator, nilai hambatan resistor ini tergantung dari panjangnya gulungan kabel. J

b. Resistor Batang Carbon, Resistor Carbon Film & Resistor Metal Film.  
             Resistor carbon film di pasaran paling banyak dijumpai, resistor jenis ini memiliki tingkat toleransi antara 5%-10% dan mempunyai memiliki kemampuan daya 1/8 watt - 4 Watt. Sedangkan resistor metal film  memiliki tingkat toleransi 1%-5% dan memiliki kemampuan daya 1/8 watt-2 watt.

c. Resistor Cement.
            Resistor Semen merupakan jenis resistor berdaya besar dan banyak digunakan pada rangkaian amplifier sound system yang menggunakan daya besar. 

d. Resistor Terpadu (R-Pack).
              Desain resistor pack  adalah paket resistor yang didalamnya terdapat sejumlah resistor. Resistor jenis ini dibuat dengan maksud mengurangi jumlah elemen dalam suatu rangkaian elektronika dan meningkatkan kemampuan integrasi suatu rangkaian.

e. Resistor SMD ( Surface Mounted Device
              SMD merupakan singkatan dari Surface Mounted Device artinya kurang lebih komponen yang menempel dipermukaan solder.

Klik --Resistor Tetap-- untuk penjelasannya


2. Resistor Tidak Tetap ( Variable Resistor ).

              Resistor tidak tetap adalah Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah sesuai dengan besar hambatan dari 0 sampai dengan nilai maksimal hambatan yang tertera. Resistor ini terbuat dari serbuk karton sehingga memiliki kemampuan daya yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan resistor tetap. Resistor tidak tetap ada 2 macam yaitu : 

A. Potensiometer adalah resistor yang nilai hambatannya dapat di ubah dengan cara diputar atau digeser pada tuasnya, pada umumnya perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2 yakni Potensiometer Linier dan Potensiometer Logarimik.

B. Trimpot adalah resistor yang nilai hambatannya dapat di ubah seperti potensiometer, karakter dan sifat trimpot hampir sama dengan potensiometer jika potensiometer  bentuknya besar sedangkan trimpot bentuknya realtif kecil. Jika potensiometer mempunyai gagang atau tuas putaran untuk memutar/menggeser sedangkan trimpot tidak mempunyai. Cara untuk mengubah nilai hambatan trimpot memutar lubang tengah menggunakan obeng.
Klik-- Resistor Tidak Tetap -- untuk penjelasannya


3. Resistor Termistor.

               Adalah jenis resistor yang nilai hambatannya naik atau turun tergantung dari temperatur suhu sekelilingnya, kedua komponen resistor ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah sekelilingnya. Termistor ada 3 jenis yaitu :
  • NTC (Negative Temperatur Coefficient) yaitu resistor yang mempunyai koefisien temperature negatif.
  • PTC (Positive Temperatur Coefficient) yaitu yaitu resistor yang mempunyai koefisien temperature positif.
  • CTR (Critical Temperature Resistance) yaitu  resistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi.
Klik --Resistor Jenis Termistor-- untuk penjelasannya.

4. Resistor LDR (Light Dependent Resistor).
           Adalah  jenis resistor yang hambatannya berubah karena pengaruh cahaya. Jika terkena cahaya gelap nilai tahanan LDR akan semakin besar, sedangkan jika terkena cahaya terang nilai tahanan LDR akan semakin kecil. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya seperti lampu taman atau penerangan lampu jalan.
Gambar. Simbol LDR.


Gambar. Bentuk Fisik LDR.