PENGERTIAN
FAKTOR DAYA
Faktor daya atau PF {power
factor} atau cos phi {Cos Ø} merupakan istilah penting bagi penyedia
layanan listrik {PLN} dan konsumen listrik terutama konsumen level industri.
PLN kepada konsumen industri menekankan untuk turut serta memperbaiki faktor
daya, sedangkan konsumen industri berusaha mendapatkan faktor daya yang baik
supaya tidak sia-sia membayar mahal pada PLN.
Faktor
daya atau dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan
antara daya reaktif {Watt} dan daya nyata {VA} yang digunakan dalam sirkuit AC
atau beda sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam Cos Ø.
Keterangan :
P = Daya Aktif {Watt}.
S = Daya Nyata {VA}
Daya
reaktif ini merupakan daya tidak berguna sehingga tidak dapat dirubah menjadi
tenaga akan tetapi diperlukan untuk proses transmisi energi listrik pada beban.
Jadi yang menyebabkan pemborosan energi listrik adalah banyaknya peralatan yang
bersifat induktif. Berarti dalam penggunaan energi listrik pelanggan tidak
hanya dibebani oleh daya aktif (kW) saja tetapi juga daya reaktif (kVAR).
Penjumlahan
kedua daya itu akan menghasilkan daya nyata yang merupakan daya yang disuplay
oleh PLN. Jika nilai daya ini diperbesar yang biasanya dilakukan oleh pelanggan
industri maka rugi-rugi daya menjadi besar sedangkan daya aktif (kW) dan
tegangan yang sampai ke konsumen berkurang. Dengan demikian produksi pada
industri itu akan menurun hal ini tentunya tidak boleh terjadi untuk itu suplay
daya dari PLN harus ditambah berarti penambahan biaya. Karena daya itu P = V.I,
maka dengan bertambah besarnya daya berarti terjadi penurunan harga V naiknya
harga I.
Faktor daya mempunyai nilai antara 0 – 1 dan dapat juga
dinyatakan dalam persen {%}. Faktor daya yang sangat ideal jika nilainya
mendekati 1. Faktor daya yang rendah merugikan dan mengakibatkan arus tinggi sehingga tagihan
listrik membengkak.
Dalam kelistrikan dikenal 3 jenis faktor daya yaitu :
- Faktor Daya Sefasa {Unity}.
- Faktor Daya Terbelakang Lagging}.
- Faktor Daya Mendahului {Leading}.
A.
Faktor
Daya Sefasa { Unity }.
Faktor
Daya Unity adalah keadaan saat nilai Cos Ø = 1
dan tegangan se fasa dengan arus. Faktor Daya Unity akan terjadi jika jenis
beban adalah resistif murni.
Gambar. Arus Sefasa Dengan Tegangan.
Gambar.
Gelombang Faktor Daya Sefasa.
B.
Faktor
Daya Terbelakang { Lagging }.
Faktor daya terbelakang
{ lagging } adalah keadaan factor daya saat memiliki kondisi-kondisi seperti
berikut :
- Beban atau peralatan memerlukan daya reaktif dari system atau beban bersifat induktif.
- Arus { 1 } terbelakang dari tegangan { V }, V mendahului I dengan sudut Ø.
Gambar. Arus
Tertinggal Tegangan Sebesar Sudut Ø.
Gambar.
Gelombang Faktor Daya Terbelakang
C.
Faktor
Daya Mendahului { Leading }.
Faktor daya mendahului
{ leading } adalah keadaan factor daya saat memiliki kondisi-kondisi seperti
berikut :
- Beban atau peralatan memerlukan daya reaktif dari system atau beban bersifat kapasitif.
- Arus {I} mendahului tegangan {V}, V terbelakang dari I dengan sudut Ø.
Gambar. Arus
Mendahului Tegangan Sebesar Sudut Ø.
Dari
gambar terlihat bahwa arus mendahului tegangan maka daya reaktif tertinggal
dari daya nyata, artinya sistem menerima daya reaktif dari beban.
Gambar.
Gelombang Faktor Daya Mendahului.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar