SISTEM PENGUKURAN ELEKTRONIKA & KELISTRIKAN
Pengukuran
listrik kegunaannya sangat luas meliputi bidang penyelidikan, produksi,
pemeliharaan, pengawasan dan sebagainya. Untuk keperluan
pengukuran, memerlukan alat ukur yang baik. Ada 2 sistem pengukuran yaitu
sistem analog dan sistem digital. Berikut ini contoh alat ukur meter analog dan meter digital.
Gambar.
Contoh Meter Analog.
Gambar.
Contoh Meter Analog.
Sistem
analog berhubungan dengan informasi dan data analog, sinyal analog berbentuk
fungsi kontinyu. Contohnya penunjukan temperatur dalam ditunjukkan oleh skala,
penunjuk jarum pada skala meter atau penunjukan skala elektronik, seperti gambar dibawah ini.
Sistem
digital berhubungan dengan informasi dan data digital, penunjukan angka digital
berupa angka diskret dan pulsa diskontinyu berhubungan dengan waktu. Penunjukan
display dari tegangan atau arus dari meter digital berupa angka tanpa harus
membaca dari skala meter, seperti gambar dibawah ini.
ALAT UKUR LISTRIK ANALOG.
Alat
ukur analog merupakan alat ukur generasi awal dan sampai saat ini masih
digunakan. Bagiannya terdiri dari komponen listrik dan komponen mekanik yang
saling berhubungan. Bagian listrik yang penting adalah magnet permanen, tahanan
meter dan kumparan putar. Bagian
mekanik meliputi jarum penunjuk, skala dan sekerup pengatur jarum penunjuk, lihat gambar dibawah berikut ini.
Gambar. Komponen Alat Ukur Listrik Analog.
Mekanik pengatur jarum penunjuk merupakan dudukan poros kumparan putar yang
diatur kekencangannya. Jika terlalu kencang jarum akan terhambat, jika terlalu
kendor jarum akan mudah goncang. Pengaturan jarum penunjuk sekaligus untuk
memposisikan jarum pada skala nol meter, lihat gambar dibawah berikut ini.
Gambar. Dudukan Poros Jarum Penunjuk.
Alat
ukur analog memiliki komponen putar yang akan bereaksi begitu mendapat sinyal
listrik. Cara bereaksi jarum penunjuk ada 2 yaitu menyimpang dulu baru
menunjukkan angka pengukuran dan jarum penunjuk bergerak ke angka penunjukan
perlahan-lahan tanpa ada penyimpangan. Untuk itu digunakan peredam mekanik
berupa pegas yang terpasang pada poros jarum atau bilah sebagai penahan gerakan
jarum berupa bilah dalam ruang udara, lihat gambar dibawah berikut ini.
Gambar. Pola Penyimpangan Jarum Meter Analog.
Bentuk
skala linier/bertingkat saat ini mulai jarang ditemukan, bentuk skala
melingkar dan skala kuadran banyak dipakai untuk alat ukur Voltmeter dan
Ampermeter pada panel meter, contohnya seperti gambar dibawah ini
Gambar. Jenis Skala Meter Analog.
ALAT UKUR LISTRIK DIGITAL.
Alat ukur digital saat sekarang banyak
dipakai dengan berbagai kelebihannya, murah, mudah dioperaikan, dan praktis. Multimeter
digital mampu menampilkan beberapa pengukuran untuk arus miliamper, temperatur
°C, tegangan milivolt, resistansi ohm, frekuensi Hz, daya listrik mW sampai kapasitansi
nF, contohnya seperti gambar dibawah ini
Gambar. Tampilan Penunjukan Digital.
Pada dasarnya data /informasi yang
akan diukur bersifat analog. Blok diagram alat ukur digital terdiri komponen
sensor, penguat sinyal analog, analog to digital converter, mikroprosesor, alat
cetak, dan display. Sensor mengubah besaran listrik dan
non elektrik menjadi tegangan, karena tegangan masih dalam orde mV perlu
diperkuat oleh penguat input. Sinyal input analog yang sudah diperkuat, dari
sinyal analog diubah menjadi sinyal digital dengan (ADC) analog to digital akan
diolah oleh perangkat PC atau mikroprosessor dengan program tertentu dan hasil
pengolahan disimpan dalam sistem memori digital. Informasi digital ditampilkan
dalam display atau dihubungkan dicetak dengan mesin cetak. digital, lihat gambar dibawah ini.
Gambar. Prinsip Kerja Alat Ukur Digital.
Display digital akan menampilkan angka
diskrit dari 0 sampai angka 9 ada tiga jenis, yaitu 7-segmen, 14-segmen dan dot
matrik 5 x 7. Sinyal digital terdiri atas 0 dan 1, ketika sinyal 0 tidak
bertegangan atau OFF, ketika sinyal 1 bertegangan atau ON, contohnya seperti gambar dibawah ini.
Gambar. Contoh 3 Jenis Display Digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar