Jumat, 03 Juni 2016

Pengertian Pengaman Listrik

PENGAMAN LISTRIK
 
Pengaman adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi atau mengamankan atau mencegah sistem instalasi listrik dari beban arus yang melebihi kemampuannya. Arus yang mengalir pada suatu penghantar akan menimbulkan panas, baik pada saluran penghantar maupun pada alat listriknya sendiri.

A. FUNGSI PENGAMAN
Pengaman listrik mempunyai fungsi yaitu sebagai berikut
  • Mengamankan system instalasi listrik (hantaran, perlengkapan listrik dan alat/ pesawat yang menggunakan listrik)
  • Melindungi/membatasi arus lebih yang disebabkan oleh pemakaian beban yang berlebihan dan akibat hubung singkat antara fasa dengan fasa, fasa dengan netral atau fasa dengan badan (body).
  • Melindungi hubung singkat dengan badan mesin atau perlengkapan lainnya.

B. MACAM-MACAM PENGAMAN LISTRIK

1. SEKERING {PATRON LEBUR}.
Salah jenis pengaman listrik yang mempunyai elemen yang dapat lebur jika arus yang melewati melebihi ratingnya. Cara kerja pengaman jenis ini berdasarkan panas yang timbul akibat arus lebih yang mengalir pada pengaman elemen lebur. 

a.Sekering Non Otomatis.
Pengaman ini jenis ini memiliki kawat dari jenis perak dengan campuran logam lain seperti timbel, seng & tembaga. Prinsip kerjanya dengan cara memutuskan kawat leburnya apabila pada sistem terjadi kenaikan arus diluar batas nominalnya.. Berikut dibawah ini gambar fisik Sekering .


Gambar. Fisik Sekering.
b.Sekering Otomatis.
Secara fisik bentuknya sama dengan Sekering Non Otomatis, tapi sekering otomatis mempunyai 2 tombol yaitu tombol besar dan tombol kecil. Tombol besar berada ditengah berfungsi sebagai untuk menghubungkan aliran listrik, saat terjadi konsleting tombol tengah akan keluar. Tombol kecil berada ditepi berfungsi untuk mematikan aliran listrik. Berikut dibawah ini gambar fisik Sekering Otomatis.

Gambar. Fisik Sekering Otomatis.

2. CB { Circuit Breaker }
Circuit Breaker adalah suatu pemutus rangkaian listrik pada sistem instalasi listrik, yang mampu dan menutup pada semua kondisi, termasuk hubung singkat yang sesuai dengan kemampuan/rating. Dan juga dalam keadaan tegangan normal maupun tidak normal.

 a. MCB { Miniature Circuit Breaker }.
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Berikut dibawah ini gambar fisik MCB.


Gambar. Fisik MCB.

b. MCCB { Mold Case Circuit Breaker }.
MCCB adalah salah satu pengaman listrik yang mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. MCCB ini biasanya digunakan pada arus diatas 100A. Fungsi MCCB adalah sebagai pemutus sirkit pada tegangan menengah. Berikut dibawah ini gambar fisik MMCB.


Gambar. Fisik MMCB.

c. ELCB { Earth Leakage Circuit Breaker }.
ELCB adalah salah satu pengaman listrik yang prinsip kerjanya memutuskan arus listrik saat terdeteksi ada kebocoran listrik ke tanah/grounding atau alat pemutus aliran listrik saat terjadi kontak antara tubuh manusia yang bersentuhan dengan groud saat menyentuh alat yang dialiri listrik. Berikut dibawah ini gambar fisik ELCB.


Gambar. Fisik ELCB.

d. ACB { Air Circuit Braker }.
ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching maupun gangguan. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan dengan bantuan solenoid motor ataupun pneumatik. Berikut dibawah ini gambar fisik ACB .

  
Gambar. Fisik ACB.
 

e. OCB { Oil Circuit Breaker }.
Gas yang terbentuk dari uap minyak mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media pemadam loncatan bunga api. Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelembung uap minyak dan gas. Berikut dibawah ini gambar fisik OCB.


Gambar. Fisik OCB.

f. VCB { Vacuum Circuit Breaker }.
Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser. Recloser hampa udara dibuat untuk memutuskan dan menyambung kembali arus bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci (lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula secara manual. Berikut dibawah ini gambar fisik VCB.


Gambar. Fisik VCB.

g. NFB { No Fuse Circuit Breaker }.
NFB berfungsi untuk menghubungkan dan memutus tegangan/arus utama dengan sirkuit atau beban, selain itu berfungsi juga untuk memutuskan/ melindungi beban dari arus yang berlebihan ataupun jika terjadi hubung singkat. Cara kerja NFB, ketika arus yang mengalir melaluinya melebihi dari nilai yang tertera pada NFB maka secara otomatis NFB akan memutuskan arusnya. NFB 3 Phase umumnya digunakan pada sirkuit induktion motor atau control panel. Berikut dibawah ini gambar fisik NFB.


Gambar. Fisik NFB.

h. SF6CB { Sulfur Circuit Breaker }.
SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat dielektrik dan sifat memadamkan busur api yang baik sekali. Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam. Rating tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV. Berikut dibawah ini gambar fisik SF6CB .


Gambar. Fisik SF6CB.

2 komentar:

  1. izin copy, bismillah, semoga bermanfaat

    BalasHapus
  2. informasi yang bermanfaat dan disampaikan dengan kata-kata dan penjelasan yang mudah difahami, menambah pengetahuan tentang kelistrikan. Untuk Info Listrik lainnya Kunjungi "Voltechno.Net"
    Thanks

    BalasHapus