PERSYARATAN UMUM SENSOR DAN
TRANDUSER
Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor
nantinya akan sangat menentukan kinerja sistem yang akan dibuat. Dalam memilih
peralatan sensor dan transduser yang tepat dan sesuai dengan system yang akan
disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum sensor berikut ini :
a. Linearitas
Dalam
hal ini linier adalah hubungan antara besaran input yang dideteksi menghasilkan
besaran output dengan hubungan berbanding lurus dan dapat digambarkan secara
grafik membentuk garis lurus. Banyak sensor sinyal keluarannya berubah secara
kontinyu sebagai tanggapan (response) terhadap masukan yang berubah secara
kontinyu juga. Contohnya, sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai
dengan panas yang dirasakannya. Kasus seperti ini, dapat diketahui secara tepat
bagaimana perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah
grafik.
Gambar.
Grafik Keluaran dari Transduser Panas.
Pada
gambar grafik diatas {a} Tangapan Linier terlihat setiap perubahan T diikuti
oleh perubahan V yang diyatakan dalam persamaan garis lurus yang kontinyu.
Sedangkan gambar {b} Tanggapan Non Linier perubahan T dikuti dengan perubahan V
akan tetapi tidak membentuk hubungan persamaan garis lurus..
b. Sensitivitas.
Dalam
hal ini sensitivitas adalah perbandingan antara sinyal keluaran atau respon
transduser terhadap perubahan masukan atau variable yang diukur.
Sensitivitas
akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur.
Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan “perubahan
keluaran dibandingkan unit perubahan masukan”. Beberapa sensor panas dapat
memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan “satu volt per derajat”, yang berarti perubahan
satu derajat pada masukan akan menghasilkan perubahan satu volt pada
keluarannya. Sensor panas lainnya dapat saja memiliki kepekaan “dua volt per
derajat”, yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari sensor yang pertama.
Linieritas
sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya linier,
maka sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan pengukuran keseluruhan.
Sensor dengan tanggapan pada gambar diatas {b} Tangapan Non Linier akan lebih
peka pada temperatur yang tinggi daripada temperatur yang rendah.
c. Tanggapan Waktu (time response).
Dalam hal ini tanggapan waktu adalah
seberapa cepat tanggapan sensor terhadap perubahan masukan. Contohnya,
instrumen dengan tanggapan frekuensi yang jelek adalah sebuah termometer
merkuri. Masukannya adalah temperatur dan keluarannya adalah posisi merkuri.
Misalkan perubahan temperatur terjadi sedikit demi sedikit dan kontinyu
terhadap waktu, seperti tampak pada gambar dibawah ini {a}Perubahan Lambat.
Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam satuan
hertz (Hz).{ 1 hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000
siklus per detik]. Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat temperatur berubah
secara lambat, termometer akan mengikuti perubahan tersebut dengan “setia”.
Tetapi apabila perubahan temperature sangat cepat lihat gambar {b} Perubahan
Cepat, maka tidak diharapkan akan melihat perubahan besar pada termometer
merkuri, karena ia bersifat lamban dan hanya akan menunjukan temperature
rata-rata.
Gambar.
Temperatur Berubah Secara Kontinyu.
Ada
bermacam cara untuk menyatakan tanggapan frekuensi sebuah sensor. Misalnya
“satu milivolt pada 500 hertz”. Tanggapan frekuensi dapat pula dinyatakan
dengan “decibel (db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran pada
frekuensi tertentudengan daya keluaran pada frekuensi referensi.
d.
Jangkauan.
Salah satu criteria untuk
memilih sensor adalah kesanggupan mengindera sesuai denga yang diperlukan.
Contohnya sebuah alat ukur akan digunakan untuk pengukuran suhu di sekitar
ruang pertemuan yaitu suhunya antara 35 derajat Celcius – 160 derajat celcius,
dilihat dari jangkauan ukurannnya dapat dipilih sensor NTC, PTC, Transistor,
Dioda dan IC Hibrid.
e.
Tidak tergantung temperatur
Keluaran dari sensor tidak
boleh tergantung pada temperatur disekelilingnya, kecuali sensor suhu.
e.
Stabilitas Waktu.
Untuk nilai masukan
tertentu harus dapat memberikan keluaran yang nilainya tetap dalam waktu.
f.
Stabilitas Tinggi.
Kesalahan pengukuran yang
kecil dan tidak begitu banyak terpengaruh oleh factor-faktor lingkungan.
g.
Tanggapan Dinamik Yang Baik.
Keluaran segera mengikuti
masukan dengan bentuk dan besar sama.
h.
Repetebility.
Kemampuan untuk
menghasilkan kembali keluaran yang sama ketika digunakan untuk mengukur besaran
yang sama dalam kondisi lingkungan yang sama.
Lur pie
BalasHapusRa pie pie slor
BalasHapusLa pie
BalasHapusLha pie slor
BalasHapusJenengmu og kembar to slur
BalasHapusKapel slur
BalasHapusCegeh ganti lur
BalasHapusCieeeeeee
BalasHapusPcc slur
BalasHapusAku sopo slor
BalasHapusLha aku sopo
HapusBagus coi
BalasHapusBagus coi
BalasHapusOi jan berantam kaka
BalasHapusYg cari jawaban disini lu gaguna:v
BalasHapusNi ada acara apa ini
HapusCie yang uts
BalasHapusIni jawabannya apaan
BalasHapusInfo
BalasHapusSoalnya apa ini cok
BalasHapusoooo
BalasHapussalam dari binjai
BalasHapuslah
BalasHapuslah aku sopo
BalasHapus